Posted by: SNP | August 28, 2012

Peran Program KB dalam Masyarakat

Pelaksanaan program KB yang dilaksanaan oleh BKKBN dirasakan telah membuahkan hasil. Walaupun masih belum berhasil benar tetapi telah mengalami kemajuan yang cukup besar. Banyak sekali kebiasaan yang ada di masyarakat yang telah berubah.
Program KB bertujuan untuk mengontrol jumlah penduduk yang ada di negara ini. Jumlah penduduk yang ada di negeri ini sudah lumayan cukup besar. Untuk suatu negara, penduduk kita termasuk besar yakni lebih dari dua ratus juta jiwa. Angka yang cukup tinggi. Oleh karena itu pemerintah berusaha menekan laju pertumbuhan penduduk dengan program KB.Berbagai cara dilakukan oleh BKKBN dalam mensukseskan program KB. Macam-macam cara yang ditempuh oleh BKKBN dalam pensuksesannya adalah melalui penyuluhan, iklan televisi, dan penyebaran opini akan pentingnya KB melalui bidan-bidan atau tenaga medis lainnya.Perjuangan yang dilakukan oleh BKKBN pun tidak sia-sia. Apa yang diharapkan terjadi pengontrolan penduduk di masyarakatpun bisa terpenuhi. Sebuah pola pikir yang menyatakan bahwa “banyak anak banyak rejeki” pun mulai sedikit terkikis.
Masyarakat yang ada di dalam masyarakat sekarang mulai berpikir lain. Pikiran tentang “banyak anak banyak rejeki” sekarang lambat laun telah berubah. Pola pikir masyarakat tidak seperti itu lagi, sekarang pola berpikir yang ada di masyarakat berubah menjadi “banyak anak banyak susahnya”.Jika pada waktu dulu kebiasaan masyarakat yang memiliki anak banyak adalah hal biasa. Dulu dalam satu pasangan suami istri memiliki anak dengan jumlah delapan, tujuh, sepuluh, atau bahkan sebelas adalah hal yang biasa. Pandangan masyarakat pun pada waktu itu biasa saja bahkan sangat senang karena banyak anak banyak rejeki. Read More…

Posted by: SNP | July 28, 2012

Perbedaan Kondom Pria vs Kondom Wanita

Kondom umumnya identik digunakan oleh kaum pria. Meski jumlahnya terbatas, kondom pun tersedia untuk wanita. Lalu apa bedanya kondom pria dan wanita?Kondom merupakan alat kontrasepsi yang cukup efektif untuk mencegah kehamilan dan juga penularan penyakit menular seksual seperti AIDS. Tak hanya untuk pria, kondom pun tersedia untuk kaum hawa meski kalah pamor dengan kondom pria yang kini banyak dijual.

Berikut beberapa perbedaan dan persamaan antara kondom pria dan wanita, seperti dilansir onlymyhealth dan female-condoms.org, :

Kondom pria

  1. Kondom pria lebih mudah didapatkan dan tersedia dengan berbagai variasi rasa dan bentuk
  2. Harga kondom pria relatif lebih murah
  3. Kondom pria dianggap lebih efektif ketimbang kondom wanita, dengan efektivitas 85 persen untuk mencegah kehamilan.
  4. Kondom pria digunakan tepat sebelum berhubungan seksual
  5. Kondom pria memiliki cincin yang ketat di ujung, yang dimaksudkan untuk memudahkan pemakaian kondom pada penis.
  6. Harus disimpan dengan hati-hati, jauh dari benda tajam, panas dan lembab, karena mudah rusak.
  7. Mudah rusak bila digunakan dengan pelumas berbahan minyak.

Kondom wanita

  1. Efektif mencegah kehamilan sebesar 75 persen
  2. Terdapat 2 cincin di bagian dalam dan luar. Cincin bagian dalam membantu penggunaan (penyisipan masuk ke dalam vagina) dan menjaga kondom tetap di tempatnya selama berhubungan seksual. Sedangkan cincin bagian luar berfungsi mencegah kondom tergelincir masuk ke vagina.
  3. Penggunaan kondom wanita tidak bergantung pada ereksi pria, sehingga dapat dimasukkan ke dalam vagina hingga 8 jam sebelum hubungan seksual.
  4. Kondom wanita terbuat dari polyurethane atau nitril, yang membuatnya kuat dan tahan lama.
  5. Tak perlu menyimpannya dalam kondisi khusus karena tahan terhadap kelembaban dan suhu tinggi.
  6. Bisa digunakan bersamaan dengan pelumas, baik yang berbahan dasar air maupun minyak.
  7. Kondom wanita tidak boleh digunakan bersamaan dengan kondom pria karena bisa rusak selama hubungan seksual akibat gesekan.

Keduanya memiliki sisi positif dan negatif. Beberapa orang suka menggunakan kondom pria, sementara yang lain sangat membenci. Hal yang sama juga berlaku untuk kondom wanita. Ini semua tentang kebutuhan dan preferensi, semua tergantung selera Anda.

Posted by: SNP | June 29, 2012

Kepemimpinan Perempuan Di Birokrasi Pemerintahan

Bupati Enrekang Haji La Tinro la Tunrung berharap kaum perempuan terus bermunculan menjadi pemimpin dan bisa ikut aktif dalam roda pembangunan di Kabupaten Enrekang, karena kaum perempuan juga merupakan salah satu penentu keberhasilan pembangunan daerah.”Sekarang, baru ada satu camat perempuan dari 12 camat, dan satu kepala desa dari ratusan desa yang ada di Enrekang,” kata Bupati Enrekang Haji La Tinro, disela-sela pertemuan dengan perwakilan Himpunan Pengusaha Wanita Enrekang,Menurut La Tinro, idealnya di Enrekang bisa muncul lebih dari tiga orang perempuan yang memimpin di kecamatan, bahkan untuk jabatan kepala desa, La Tinro juga berharap, kedepan lebih banyak lagi perempuan yang mencalonkan diri menjadi kepala desa.”Kaum perempuan disini sudah membuktikan mereka layak sejajar dan diberi peran seperti kaum laki-laki,” kata La Tinro.La Tinro menyebutkan, potensi kaum perempuan perlu dimaksimalkan. Organisasi persatuan yang dipimpin kaum perempuan harus terus memunculkan kadernya dibidang apapun selain di pemerintahan.”Mereka bisa berada dimana saja, apakah di ranah politik, usahawan dan lain-lain sehingga mampu memberikan sumbangan yang berarti bagi perkembangan daerah ini,” kata La Tinro. Read More…

Posted by: SNP | May 24, 2012

Akseptor KB Enrekang Terbaik Di Sulsel

Akseptor baru Keluarga Berencana (KB) Kabupaten Enrekang, 2011 lalu, dinobatkan sebagai juara I tingkat Provinsi Sulsel.Dari target akseptor KB tahun sebelumnya 13.455 jiwa merambah naik sekira 15.000 pasangan usia subur.”Akhir tahun 2011, Kabupaten Enrekang mampu menggenjot akseptor KB sampai 115 persen,” kata Kabid Pendataan BKBD, Drs Nurhasan.Kebiasaan dan berniat menjarangkan kelahiran dikalangan warga Maspul, lumayan besar peminatnya.Animo yang tinggi dari masyarakat, rupanya turut mendorong sektor petugas dan penyuluh begituantusias BKBD dalam memberikan pelayanan.Ada beberapa indikasi kearah itu yang dinilai plus seperti kuantitas, kontinyuitas dan kualitas akseptor KB bagi masyarakat.”Dari penilaian kuantitasnya kita rangking enam se Sulsel tapi kualitas dan kontinyuitas pelayanan kami teratas dari kabupaten lain,” akunya.

Posted by: SNP | January 18, 2012

Sosialisasi Vasektomi

Cara Kerja.

Vasektomi merupakan operasi kecil dan merupakan operasi yang lebih ringan dari pada sunat/khitanan pada pria. Bekas operasi hanya berupa satu luka di tengah atau luka kecil di kanan kiri kantong zakar (kantung buah pelir) atau scrotum. Vasektomi berguna untuk menghalangi transport spermatozoa (sel mani) di pipa-pipa sel mani pria (saluran mani pria).

Keuntungan

– Tidak ada mortalitas (kematian)
– Morbiditas (akibat sakit) kecil sekali.
– Pasien tidak perlu dirawat di rumah sakit.
– Dilakukan anaestesi lokal.
– Ada kepastian bahwa cara ini efektip (kemungkinan gagal tidak ada) karena dapat dichek
kepastian di Laboratorium.
– Tidak mengganggu hubungan sex selanjutnya dan juga jumlah cairan yang dikeluarkan oleh suami
waktu bersanggama tidak berubah.
– Tidak banyak memerlukan biaya. Yang penting adalah persetujuan dari istri.

Kelemahan.

– Harus dilakukan pembedahan.
– Masih dimungkinkan ada komplikasi ringan.
– Tidak seperti sterilisasi wanita yang langsung menghasilkan steril permanen, pada vasektomi masih
harus menunggu beberapa hari, minggu atau bulanan sampai sel mani menjadi negatif.
– Tidak dapat dilakukan pada orang yang masih ingin mempunyai anak lagi. Read More…

Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus gencar menggalakan program KB dengan menyediakan mobil KB yang bisa melayani vasektomi.Sekertaris Utama BKKBN, Sudibyo Alimoeso mengatakan setiap mobil pelayanan KB keliling yang didesain untuk kabupaten atau kota sudah cukup untuk melayani pasang IUD, implan dan khususnya vasektomi.”Vasektomi ini bisa dilakukan disetiap mobil keliling sepanjang dokter yang melakukan sudah ahli karena proses ini butuh keahlian atau keterampilan dan tidak perlu anestesi seperti perempuan,” ucapnya di Rumah Jambuluwuk, Tapos, Ciawi, Jawa Barat, Rabu (2/11/2011)Namun, Sudibyo menjelaskan mobil ini tidak bisa melayani tubektomi karena pada proses ini butuh anestesi sehingga memerlukan ruang pemulihan, sehingga dianjurkan tidak dilayani untuk menjaga kualitasnya.”Saat ini sudah ada sekitar 40 persen dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia memiliki mobil pelayanan KB yang bisa melayani vasektomi, dan program ini sudah ada sejak 2009,” tambahnya. Read More…

Posted by: SNP | April 7, 2011

BKBPP ENREKANG

Penyelenggaraan program Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota pada pasal 7 ayat 2 bahwa urusan Keluarga Berencana dengan Pemberdayaan Perempuan merupakan urusan wajib yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sebagai pelayanan dasar bagi masyarakat.

Sedangkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah pasal 1 ayat 8 mengatakan bahwa dalam menyelenggarakan  urusan Pemerintah tersebut dilatarbelakangi oleh perangkat daerah sebagai lembaga Pembantu Kepala Daerah yaitu Lembaga Tehnis Daerah khususnya yang  menangani penyelenggaraan Program KB dan Pemberdayaan Perempuan (PP).

Dengan mengacu pada hal tersebut di atas dan demi pertimbangan efisien dan fleksibilitas kelembagaan maka pemerintah Kabupaten Enrekang telah menyusun dan menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Enrekang Nomor 06 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Tehnis yang salah satunya adalah Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKB-PP) Kabupaten Enrekang dengan Tugas dan fungsi yaitu menyusun kebijakan dan melaksanakan Program/Kegiatan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan.

Permasalahan Utama  yang di hadapi oleh Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan antara lain :

  1. Permasalahan masyarakat tentang pentingnya merencanakan suatu keluarga masih rendah.
  2. Belum riilnya data angka kelahiran setiap tahun ( Total Festility Rate = TFR )   sehingga menyulitkan kita dalam menyusun pencapaian target sasaran akseptor baru dan jenis alat kontrasepsi yang digunakan.
  3. Dampak dari adanya pelayanan kesehatan gratis, pendidikan gratis sehingga masyarakat juga menginginkan adanya pelayanan KB gratis (pemasangan alat kontrasepsi gratis).
  4. Berkurangnya tenaga professional  pelayanan KB akibat otonomi daerah dimana sebagian dimutasi ke instansi lain.
  5. Masih seringnya ditemukan alat kontrasepsi yang kadaluwarsa sehingga menimbulkan kegagalan pemakaian alat kontrasepsi.
  6. Belum optimalnya keterlibatan lintas sektor dalam Pengarus Utamaan Gender.
  7. Masih seringnya ditemukan korban perdagangan/tindak kekerasan perempuan (korban trafiking).

Masalah tersebut akan coba di atasi secara baik oleh Badan Keluarga Bencana dan Pemdayagunaan Perempuan untuk meningkatkan kualitas hidup warga Massenrempulu

Categories